“ Refleksi 1 tahun pandemi covid 19 dan pembelajaran daring “ Sabtu, 20 Februari 2021

MA Madrasah Tsanawiyah MAWA

Acara dimulai pukul 08:15  dibuka oleh ustadzah Eha Wahyu Ningsih sebagai Mc dan Moderator.

Sambutan dari Pengasuh Pondok Pesantren Ustadz Nurul Habiburrahmanuddin

Ustadz meminta maaf kepada para wali santri bahwa kegiatan pembelajaran belum bisa berjalan secara tatap muka karena pandemi corona, banyak sekali masyarakat yang terkena corona bahkan sudah banyak ustadz, ulama,  serta masyarakat yang meninggal dunia Karena virus corona.  ustadz menghimbau kepada seluruh wali santri untuk menjaga kesehatan,   sambutan berikutnya terkait pembelajaran online ustadz menyampaikan kepada para wali santri untuk mendampingi santri belajar online secara full, karena banyak sekali anak-anak ketika awal pembelajaran mengikuti kelas, namun setelah 10 menit kemudian santri keluar kelas  dengan berbagai alasan, ustadz khawatir bahwa santri membuka aplikasi lain saat pembelajaran berlangsung dan orangtua tidak mengetahui akan hal itu, walisantri harus memantau betul santri dalam proses pembelajaran.  Bait  qur’any tidak hanya bercita-cita mencetak hafizh dan hafizhah tetapi mencetak ulama besar, oleh karena itu santri harus paham al-Qur’an baik terjemah, hafalan al-Qur’an yang kuat, dan juga tafsirnya.

Madrasah Walidain disampaikan ketua yayasan dan  konsultan pendidikan bait qur’any  Ustadzah Dr.Nurul Hikmah M.A.

Evaluasi pembelajaran online 1 tahun di masa pandemi covid 19, dari hasil angket yang diajukan kepada para walisantri, Alhamdulillah jumlah dari 170 santri dan yang bermasalah hanya sekitar 6 santri, di awal materi ustadzah Nurul menjelaskan  menjadi manusia yang bahagia, jika anda tidak bahagia maka karena memang anda tidak memutuskan untuk bahagia. Bahagia itu pilihan kita, bahagia terdapat dalam diri, bukan terdapat dalam luar diri. Tertekan dan bahagia itu adalah pilihan. Jika anda tidak bisa melakukan sesuatu itu, karena anda yang memutuskan untuk tidak bisa melakukan hal tersebut. Ketika kita mengatakan saya tidak bisa mendampingi anak karena saya sibuk, maka tidak akan bisa, namun ketika bapak/ibu mengatakan bisa jika memilih bisa, permasalahanya adalah ibu sibuk dan sudah memilih berkata tidak bisa, jika sudah tidak bisa maka pikiran akan berfokus tidak bisa, maka tidak akan bisa. Berbeda dengan mengatakan bisa, maka akan  ada solusi. Ustadzah nurul memberikan pertanyaan : adakah seseorang ibu yang sudah berpengalaman melahirkan ? tetapi kenapa bisa ibu – ibu yakin bahwa bisa melahirkan seorang bayi. Karena memang sudah yakin bisa melahirkan.

Kepribadian yang bermasalah itu berasal dari pilihan. Kitalah yang telah memilih memenuhi dorongan hidup dan naluri  dengan dorongan itu sendiri. Jika dorongan naluri di jawab dengan tuntunan syar’i maka ini berat dan ujian yang dilalui dengan perjuangan. Kepribadian baik itu pilihan bapak/ibu semua. Bapak/ibu telah melatih diri memenuhi dorongan kebutuhan hidup dan naluri dengan aturan Allah. kepribadian baik ini bisa dilatih. Melatih diri untuk menjadi pribadi yang bermental besar dan berjuang.  Melatih diri dari ketidakbisaan, karena hidup itu hamparan cobaan bagaikan anyaman tikar, apakah mungkin kita menginginkan budak menjadi masalah ? atau ingin menjadi tuan dari masalah ? orang hebat bukan berarti tidak mempunyai pekerjaan. Bukan yang tidak punya suami, bukan juga yang miskin. Tetapi orang hebat adalah orang yang bisa eksis dihadapan Allah. Hanya kepada Allah kita wajib menghambakan diri. Jika Ridho dan Ikhlas dengan kesulitan yang ada. Maka hidayah serta rezeqi akan bertambah.

Ustadzah Nurul memberikan cara bahagia dan berhasil dalam hidup. Ustadzah Nurul memberikan cara-caranya sebagai berikut :

Pilihlah kebahagiaan dan keberhasilan anda dengan cara :

  1. Putuskan untuk bahagia dan berhasil. Saya bisa melakukannya.
  2. Memilih menjadi penyebab.
  3. Pahami adanya peta pikiran yang mempengaruhi kebahagiaan dan keberhasilan
  4. Fokus pada apa yang diinginkan
  5. Memilih generalisasi yang berguna
  6. Memutuskan untuk memutuskan

Seberapa penting ingin mempunyai anak menjadi ulama besar? kalo dianggap penting walaupun capek, lelah, ngantuk, tetapi tetap bahagia dengan menjalaninya. Tetapi bagi yang tidak tahu antara tahajud, puasa senin-kamis, dhuha, maka tidak akan fokus. Kita harus yakin kita bisa melakukan walaupun itu sangat sulit. Jangan sampai belum melakukan apa – apa tetapi sudah berkata tidak bisa, yakinkan dalam hati bukan karena diri kita tetapi yakinkan semuanya bahwa ini pertolongan Allah. Maka putuskan untuk dekat dengan Allah dan yakin Allah yang akan memutuskan keputusan yang baik unuk kita. Keputus asaan adalah melatih diri untuk gagal. Jalan Kesuksesan itu 1 arah yaitu berkumpul dalam Syurga Firdaus-Nya Allah.

Dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab oleh walisantri

Pertanyaan dari kaka Raihan santri kelas 9

  • Bagaimana orangtua bisa menumbuhkan rasa percaya diri kepada anak ?

 Seorang ibu bisa tahu kelebihan anak caranya dengan  (dipuji, dikembangkan, tumbuhkan rasa bahagia, didoakan, mengucapkan terima kasih kepada anak ketika anak membantu) contoh realitas ridho Allah dengan ridho orang tua, kasih reward dengan anak dengan do’a. kemudian  kekurangan anak misalkan sifat buruk ( anak suka lalai, disuruh melakukan sesuatu tetapi ditunda dan mengucapkan kata entar. Maka perlu didampingi dan diingatkan. Treatment 1 bulan maka akan berubah. Namun apabila yang dilihat keburukan pada anak, maka anak akan melabeli dirinya buruk secara terus menerus. Jika Stimulan ruhiyah bagus maka anak akan berubah. Jika bapak ibu bicara pada anak : kamu pintar, sholeh, ganteng, anak kebanggaan bunda. Cara meningkatkan tingkat kepercayaan diri anak dengan memberikan semangat dan beri apresiasi.

Closing Statement dari ustadzah Nurul Hikmah

Cara melihat  rumah tangga orang lain bermasalah atau tidak  dengan 2 pola ini

1. Pola sikap

2. Pola Pemikiran

Jika pola hidup  berkaitan dengan naluri, maka akan merasa tidak bisa, malas, baper dan marah  dan inilah naluri yang tidak sesuai dengan kepribadian islam. Pola pikir yang tidak sesuai dengan aturan Islam itulah yang dimaksud permasalahan kepribadian. Model bait qur’any adalah model yang berintegrasi antara sekolah dengan keluarga, kalau dari sisi bait qur’any adalah sebagai jalan untuk berdakwah. Jika bapak/ibu tidak bahagia mendampingi anak, berarti memang bapak/ibu sudah memutuskan tidak bisa dan tidak bahagia, maka tidak akan bisa, pribadi yang lemah adalah pribadi yang bodoh.Keputusan bahagia adalah perencanaan untuk menuju keberhasilan , sedangkan keputusan tidak bahagia adalah perencanaan untuk menuju kegagalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *